Resesi 2023: Berikut yang Perlu Diperhatikan Investor Saham

hal yang perlu diperhatikan investor saham hadapi resesi 2023

Melansir dari laporan The New York Times, kekhawatiran atas resesi global terjadi ketika bank sentral di berbagai negara mulai meningkatkan suku bunga untuk meredam inflasi. Anjloknya indeks harga saham dunia, berimbas pada para investor yang berbondong-bondong melego saham.

Pada bulan September lalu, melansir dari laporan CNBC Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hingga menyentuh angka 7.151,31. Hal ini terjadi karena karamnya pasar saham Amerika Serikat akibat keputusan bank sentral AS, The Fed.

Di mana mereka menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Hal ini berdampak pula pada kenaikan suku bunga acuan di Indonesia sebesar 50 basis poin serta berisiko pada perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Pendapat Para Ahli Universitas Pertamina

Elan Nurhadi P., S.E., MSM., pakar ekonomi Universitas Pertamina menyebutkan bahwa banyak masyarakat yang bingung tentang apa yang harus disiapkan untuk menghadapi resesi. Beliau menambahkan masyarakat perlu tahu dulu, lebih baik menabung atau investasi saham. Di saat seperti ini, investasi saham cenderung berisiko, sebab pasar saham rentan akan tekanan jual saham saat suku bunga sedang naik.

Elan bersama alumni Kampus Swasta Unggulan Program Studi Ekonomi, Siti Meilina Nuryassin melakukan penelitian berjudul Pengaruh Literasi Keuangan dan Risk Tolerance Terhadap Keputusan Investasi Saham (Studi Pada Galeri Investasi Universitas Pertamina).

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tingginya tingkat literasi keuangan pada individu, menandakan semakin baik pula pengetahuan keuangan, perilaku keuangan dan sikap keuangannya. Literasi keuangan yang baik akan membantu individu untuk memahami pengetahuan dasar tentang keuangan, tabungan dan investasi, risiko keuangan serta pasar modal.

Siti juga menambahkan bahwa penelitian ini menemukan keputusan investasi saham secara parsial dipengaruhi oleh risk tolerance atau kemampuan investor dalam menghadapi risiko investasi. Semakin rendah toleransi investor terhadap risiko, maka investor cenderung lebih memilih berinvestasi pada instrumen investasi risiko rendah seperti deposito.

Sementara itu, jika investor memiliki toleransi yang tinggi, akan cenderung berinvestasi pada instrumen investasi risiko tinggi seperti saham. Elan memberikan tips memilih saham yang tidak rentan terdampak resesi bagi masyarakat yang tetap ingin berinvestasi saham.

Tipsnya adalah pelajari laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan, investor bisa mengetahui jumlah utang, arus kas dan profit sebuah perusahaan. Investor juga bisa berinvestasi di industri barang konsumsi dasar, karena industri ini cenderung stabil ketika terjadi ketidakpastian ekonomi.

Universitas Pertamina selaku Universitas Terbaik di Jakarta memiliki fasilitas Galeri Investasi bagi mahasiswa yang mempunyai minat dalam mempelajari dan mendalami pengetahuan mengenai saham. Melalui Galeri Investasi, mahasiswa bisa mengasah kemampuan dalam mengelola saham. Mereka akan diajarkan dasar-dasar saham, mulai dari tips pemilihan.

Bagi siswa-siswa yang tertarik menjadi analis saham, bisa memilih Program Studi Manajemen Universitas Pertamina. Informasi selengkapnya terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran, biasa diakses di laman pmb.universitaspertamina.ac.id.

Tidak ada komentar untuk "Resesi 2023: Berikut yang Perlu Diperhatikan Investor Saham"